Basah pikirku,
basah khayalku
kehujanan di dalam ruang amnesiamu
Gelegar guntur, salam pembuka langit murung
menuntun kelupaan pada cucian di jemuran
dua ember penuh popok
kain pel yang berhari-hari di halaman
Aku menghitung rintik hujan
lalu mengalikannya dengan degup jantung
Basah pikirku
basah khayalku
aku pun keluar kamar, berhujan-hujanan
memandikan tubuh dari masa lalu
dan pada hujan yang menggurat kemarau
di kening siang
lamat-lamat kudengar tangisan musim
untuk cuaca yang salah pada jadwal pemberangkatan
Hujan buatan, Amnesia
memandikan pikiran dan khayalan
pada jadwal yang terpaut berbulan-bulan
Puisi M Faizi : Hujan Buatan
support to : SMP | Anak SMP | Gerakan SEO positif : SMP, Anak SMP Anak SMP